Selasa 10 Jul 2012 16:33 WIB

TNI Klaim Pembelian Leopard Sesuai Kebutuhan

Rep: Ahmad Reza S/ Red: Hafidz Muftisany
Tank Leopard buatan Jerman
Foto: fineartamerika.com
Tank Leopard buatan Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia menolak anggapan pembelian sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) tidak sesuai kebutuhan, seperti Main Battle Tank (MBT) Leopard dari Jerman.

Menurut Kasubdit Pendayagunaan Industri Direktorat Teknologi dan Industri Pertahanan Kemhan, Kolonel Gita Amperiawan, pihaknya tidak akan melakukan pembelian jika tak sesuai seperti yang dibutuhkan. "Yang paling paham bahwa alat persenjataan itu dibutuhkan atau tidak ya TNI, bukan orang lain," kata dia kepada Republika saat ditemui di kantornya, Selasa (10/7).

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa pembelian sejumlah alutsista akan menambah kemampuan Indonesia untuk bisa mandiri dalam hal pengadaan dan perawatan. Sebab, pembelian tersebut dilakukan pihaknya dengan menggunakan metode Transfer of Technology (TOT).

Metode tersebut, jelas Gita, digunakan Indonesia untuk mentransfer teknologi alutsita asal negara lain untuk bisa diproduksi industri pertahanan lokal, seperti PT Pindad, PT PAL, dan Dirgantara Indonesia. Bahkan, pihaknya telah menargetkan tahun untuk industri lokal tersebut mampu memproduksi dan merawat sendiri alutsista yang dibutuhkan.

Semisal pembuatan tank yang ditarget sampai tahun 2014. Sementara untuk jenis pesawat, ditargetkan sampai dengan 2022. "Harapannya setelah itu kita bisa swasembada," kata Gita.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement