REPUBLIKA.CO.ID, Utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, tentang suatu 'pendekatan politik' baru guna mengakhiri konflik yang sudah berlangsung 16 bulan di negara itu.
Ini adalah kunjungan ketiga Annan ke Suriah dalam upaya mengakhiri pertumpahan darah di sana. Annan mengakui, upaya sebelumnya telah gagal.
Kofi Annan keluar dari pembicaraan di Damaskus dengan Bashar al-Assad dan mengatakan, pertemuan itu bersifat konstruksif. Mantan sekjen PBB itu mengatakan, "pentingnya meneruskan dialog politik, dan Presiden Assad menerimanya".
Mereka menyetujui suatu pendekatan politik baru, yang kini akan diajukannya kepada pasukan pemberontak.
Sebuah koran pro-pemerintah Suriah mengatakan, pembicaraan itu berfokus pada hasil pertemuan di Jenewa pada bulan lalu - dimana para pemimpin internasional membahas perlunya suatu pemerintah transisi di Suriah - yang akan mencakup pemerintah yang sekarang dan wakil-wakil oposisi.
Namun para pemimpin oposisi mencela keputusan Kofi Annan untuk bertemu Presiden Assad - dan mengatakan, ribuan orang telah tewas sejak rencana perdamaiannya yang disusun pada April.