REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dua truk pasokan menyeberang ke Afganistan dari wilayah Pakistan. Hal tersebut menyusul dibukanya kembali rute pasokan NATO pekan lalu yang disetujui Islamabad.
Menurut pejabat bea cukai Pakistan, dua truk menyeberangi perbatasan Chaman dan melintas di selatan Provinsi Balochistan, 5 Juli lalu. Chaman dan Torkham adalah satu-satunya rute penyeberangan pasokan NATO ke Afganistan. Warga Pakistan sendiri sebelumnya menolak dibukanya kembali jalur tersebut.
Sejak Ahad hingga Senin lalu, sekitar 30 ribu warga Pakistan menggelar aksi long march dari Lahore ke Islamabad. Mereka memerotes keputusan pemerintah untuk membuka kembali rute pasokan.
Para demonstran berkumpul di luar parlemen Pakistan pada hari Senin dan meneriakkan "Matilah Amerika Serikat" dan slogan-slogan anti-AS. Pawai gerakan protes ini diselenggarakan oleh Dewan Pertahanan Pakistan (DPC), sebuah aliansi dari 40 kelompok agama dan partai politik di Pakistan.
Ketua DPC Maulana Samiul Haq pada akhir "long march" mengumumkan, bahwa gerakan protes akan terus berfokus pada daerah yang dilalui untuk membawa pasokan bagi pasukan NATO di Afghanistan.
Pakistan telah menjadi rute pasokan utama untuk pasukan NATO pimpinan Amerika Serikat yang menduduki Afganistan. Sejak Oktober 2001 sampai November 2011, sekitar 150 sampai 200 truk melalui Afganistan setiap harinya.
Islamabad menutup rute perlintasan tersebut pada November 2011 lalu. Setelah 24 tentara Pakistan tewas dalam serangan udara pimpinan AS, di dua pos pemeriksaan di perbatasan Afganistan.