Jumat 13 Jul 2012 10:12 WIB

Pertempuran Meletus di Suriah

Red: Dewi Mardiani
 Mantan Sekjen PBB Kofi Annan (tengah) tengah berbincang dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kiri) dan Sekjen PBB Ban Ki-  Moon pada pertemuan di Jenewa, Swiss, yang membahas terkait masa depan perdamaian di Suriah.
Foto: AFP
Mantan Sekjen PBB Kofi Annan (tengah) tengah berbincang dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kiri) dan Sekjen PBB Ban Ki- Moon pada pertemuan di Jenewa, Swiss, yang membahas terkait masa depan perdamaian di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Televisi pemerintah Suriah Kamis (12/7) malam mengatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata telah melakukan pembantaian di kota al-Traimseh, provinsi tengah Hama. Serangan itu untuk menjebak tentara Suriah, yang menurut aktivis, tentara telah mengakibatkan sedikitnya 200 orang tewas di sana.

TV itu mengatakan bahwa kelompok bersenjata melakukan pembantaian, menembak tanpa pandang bulu pada warga al-Traimseh, dan menyebabkan warga mencari bantuan kepada tentara Suriah. Media negara juga mengatakan, tiga tentara tewas ketika memerangi kelompok bersenjata di kota bergolak, dan bahwa pasukan menimbulkan kerugian besar pada para penyerang.

Sementara itu, jaringan aktivis Komite Koordinasi Lokal justru menuduh bahwa sedikitnya 200 orang tewas di al-Traimseh dalam tindakan yang disebut sebagai pembantaian. Seperti dilaporkan Xinhua dan AFP, Jumat (13/7), para aktivis oposisi menuduh pasukan pemerintah berada di balik pembantaian itu.

Di pihak pemerintah Suriah juga menuduh bahwa setiap sebelum persidangan mendatang Dewan Keamanan PBB, para pejuang bersenjata menggelar pembantaian untuk memanfaatkan itu terhadap legitimasi penguasa Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Utusan Khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah Kofi Annan Rabu mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB sedang membahas langkah terbaru untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Annan mengatakan itu di hadapan 15 anggota DK PBB melalui video jarak jauh dari Jenewa, pasca-lawatannya ke Suriah, Iran dan Irak pada pekan ini.

"Dewan sekarang mendiskusikan langkah-langkah berikutnya dan tindakan apa yang dapat mereka ambil," kata mantan Sekretaris Jenderal PBB itu kepada wartawan. "Kita akan mengetahuinya dalam beberapa hari mendatang." Para duta besar mengatakan bahwa negara-negara kekuatan barat yang hadir mengusulkan satu rancangan resolusi untuk meningkatkan tekanan pada Bashar al-Assad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement