Sabtu 14 Jul 2012 08:04 WIB

PBB: Telat Tangani, Suriah Jadi Ladang Pembantaian

Ban Ki Moon
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, PBB---Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan perang Suriah, dan memperingatkan jika tidak maka akan memberikan "izin untuk melakukan pembantaian lebih lanjut."

Ban menyatakan kemarahan atas "pembunuhan massal yang mengerikan" di desa Treimsa, Suriah, pada Kamis, yang katanya melemparkan "keraguan serius" pada komitmen Presiden Bashar al-Assad untuk rencana perdamaian internasional.

"Saya menyerukan kepada semua negara anggota untuk mengambil tindakan kolektif dan tegas untuk segera dan sepenuhnya menghentikan tragedi yang berlangsung di Suriah. Kelambanan menjadi lisensi untuk pembantaian lebih lanjut," kata Ban dalam sebuah pernyataan.

Sekjen PBB mengatakan, Dewan Keamanan yang berselisih pendapat harus mengirim "satu pesan kuat kepada semua pihak bahwa akan ada konsekuensi serius" jika gagal untuk mengamati rencana perdamaian utusan internasional PBB-Liga Arab Kofi Annan.

Dewan Keamanan membahas resolusi tentang Suriah untuk memperbaharui mandat misi PBB di negara itu. Negara-negara Barat ingin sanksi-sanksi kuat untuk mengancam jika pasukan Bashar tidak menghentikan serangan dengan senjata-senjata berat dalam 10 hari. Rusia telah menolak setiap referensi untuk sanksi, dan bersama Cina menghendaki penyelesaian politis.

Ban mengecam keras "penggunaan artileri berat sembarangan dan penembakan-penembakan terhadap daerah-daerah berpenduduk, termasuk penembakan-penembakan dari helikopter", yang dalam pembantaian pada Kamis menewaskan sedikitnya 150 tewas, menurut para aktivis.

Serangan itu merupakan pelanggaran rencana perdamaian Annan dan resolusi Dewan Keamanan mengenai konflik, kata Ban.

Hal ini juga melemparkan "keraguan serius pada komitmen terakhir Presiden Bashar al-Assad " terhadap rencana Annan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement