REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Surat kabar penting di Cina pada Selasa (17/7) memperingatkan campur tangan asing di Suriah. Sementara Sekjen PBB Ban Ki-Moon menuju Beijing untuk mencari dukungan untuk tekanan lebih keras terhadap Presiden Bashar al-Assad.
Cina berulang-ulang menolak campur tangan asing untuk menghentikan kemelut 16 bulan di Suriah. Tapi negara Barat mendorong resolusi baru PBB, yang akan mengancam sanksi jika Bashar tidak menarik senjata utamanya. "Kehidupan kepemimpin politik Suriah kini hanya dapat diputusakn oleh rakyat Suriah. Ini adalah satu masalah dalam negeri dan masyarakat internasional harus menghormati itu," kata surat kabar People's Daily dalam satu tajuk rencana yang dilansir AFP.
Ban akan tiba di Beijing Selasa malam untuk berunding dengan Presiden Hu Jintao dan para pemimpin Cina lainnya yang diperkirakan akan dipusatkan pada masalah Suriah. Ia juga telah mendesak Cina untuk menggunakan pengaruhnya mendukung satu rencana perdamaian oleh utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan. Bashar setuju dengan rencana itu, yang termasuk penarikan senjata-senjata berat, tetapi tidak melaksanakannya.
"Intervensi negara luar untuk menyetujui perubahan pemerintah dan untuk mencegah bencana kemanusiaan yang mungkin muncul bagi alasan-alasaan yang bijaksana dan bertanggung jawab untuk bertindak," kata surat kabar itu. "Peningkatan demokrasi dan kemanusiaan adalah satu dalih bagi negara-negara asing yang berusaha memgambil keuntungan pribadi," tambahnya.