Kamis 19 Jul 2012 02:11 WIB

Luis Suarez: Aku Marah dan Ingin Menendang Sekelilingku

Luis Suarez, striker Liverpool, menggendong anak perempuannya, Delfina, melihat laga Piala FA antara Liverpool lawan Manchester United di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (28/1).
Foto: AP/Tim Hales
Luis Suarez, striker Liverpool, menggendong anak perempuannya, Delfina, melihat laga Piala FA antara Liverpool lawan Manchester United di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Luis Suarez, striker Liverpool asal Uruguay, mengaku dirinya korban permainan politik Manchester United dalam kasus rasial terhadap Patrice Evra. Suarez mengaku perasaannya campur aduk ketika dirinya divonis delapan pertandingan dalam kasus rasis tersebut.

''Apa yang menimpa diriku sungguh sangat berat. Saya tak menunjukkan emosiku di tengah lapangan,'' kata Suarez kepada RR Gol. ''Tapi, aku menangis keras saat berada di luar lapangan. Aku dan istriku banyak menangis sepanjang pekan berat itu.''

Suarez mengaku dirinya hanyalah korban kekuatan politik Manchester United. Dia pun menceritakan detik-detik ketika sidang akhirnya memutuskan hukuman delapan pertandingan bagi dirinya.

Suarez mengaku datang ke Manchester dengan menggunakan taksi untuk menghadiri sidang. Dia berangkat pada pukul tujuh pagi dan kembali tiba di rumah pada pukul sembilan malam.

''Saya saat itu benar-benar lelah. Saya ingin menangis dan menendang segala sesuatu di sekelilingku,'' tuturnya. ''Saya tiba di rumah dan saya ingin melakukan semuanya itu. Tapi, saya tak bisa melakukannya karena ada putriku di rumah.''

Suarez mengaku menjalani hari-hari berat karena kekuatan politik Manchester United benar-benar mempengaruhi kasus rasial dirinya. Segalanya menjadi semaki berat ketika Suarez dijatuhi hukuman delapan pertandingan.

sumber : www.guardian.co.uk
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Aplikasi mobile banking syariah mana favorit Anda? Beri suara Anda dan bantu pilih layanan terbaik pilihan pengguna!

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement