REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Palembang, Sumatera Selatan, diwarnai kericuhan. Kericuhan terjadi beberapa saat setelah ada kesepakatan untuk menolak konsep empat pilar kebangsaan Indonesia.
Saat dihubungi pers di Jakarta, Kamis, Ketua DPC GMNI Cabang Bandung, Ilham Wiratmaja, mengatakan, sempat terjadi aksi saling pukul antara peserta Rakornas yang dihadiri DPC-DPC GMNI seluruh Indonesia ini. Kejadian itu terjadi setelah beberapa anggota meminta keputusan menolak konsep empat pilar kebangsaan yang sering disosialisasikan Ketua MPR Taufik Kiemas dan pimpinan MPR RI lainnya, dibatalkan.
Padahal sebelumnya, ujar Ilham, keputusan tersebut sudah dibahas dan disepakati oleh Komisi Politik.
Menurut dia, dalam pembahasan di Komisi Politik, para aktivis GMNI menilai konsep empat pilar kebangsaan sebagai konsep yang a historis. Konsep empat pilar, kata Ilham, sudah keluar dari dasar negara Pancasila, dan justru menyejajarkan Pancasila dengan tiga pilar lainnya, yaitu Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam rapat di Komisi Politik juga mengemuka pandangan bahwa sosialisasi empat pilar yang dilakukan Ketua MPR RI Taufik Kiemas dan pimpinan MPR lainnya juga tidak benar. Harusnya, Pancasila hidup dalam kehidupan bernegara, bukan dilakukan sosialisasi seperti zaman Orde Baru.
"Setelah diplenokan akhirnya diketok, disepakati bahwa GMNI menolak usulan itu. Tapi ada beberapa kawan GMNI yang membatalkannya. Kemudian Komisi Politik dikumpulkan lagi dan membahas ulang," tutur Ilham.
Namun, ia menambahkan, pembahasan di Komisi Politik berujung deadlock dan saat pembahasan ulang inilah terjadi keributan dimana aksi saling pukul tak bisa dihindari. Salah satu korban insiden itu adalah Ketua DPC GMNI Cianjur, Bili. Ia mengalami luka pukul.
"Kericuhan ini tak berlangsung lama karena polisi langsung menengahi," ujar Ilham.
Rakornas GMNI dilakukan di Palembang dan dihadiri DPC-DPC GMNI. Rakornas tersebut diselenggarakan sejak 16 Juli hingga 19 Juli 2012.