REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pertempuran kian keras terjadi di ibu kota bisnis Suriah, Aleppo, Selasa. Pemerintah melepaskan serangan udara kepada area yang dikuasai oposisi. Sementara para aktivis mengklaim kelompok oposisi telah mengambil kendali atas beberapa wilayah di kota tersebut.
Bukan hanya helikopter serbu, jet-jet tempur terus mengitari kota dan menyerang Aleppo lewat udara. Berdasar laporan seorang jurnalis BBC, sejumlah jet tempur membombardir kawasan timur kota tersebut.
Rentetan serangan dari kelompok oposisi di dua kota terbesar Suriah, Aleppo dan Damaskus, dan pengeboman yang menewaskan beberapa penasihat keamanan dan militer utamanya, Presiden Bashar al Assad, melakukan perombakan di posisi top keamanan negara serta memecat satu jenderal dan menunjuk kepala dewan keamanan nasional untuk menggantikan satu sosok yang terbunuh dalam serangan baru-baru ini.
Para oposisi Suriah, yang diatas kertas berjumlah dan bersenjata kalah jauh dengan tentara profesional Suriah, melakukan dua serangan mengejutkan selama sepuluh hari terakhir terhadap dua kota utama, Damaskus dan Aleppo.
Meski pemerintah sepertinya berhasil menembus kantong-kantong utama oposisi di ibu kota, namun kelompok pemberontak terlihat juga mampu memberi perlawanan keras, terutama di utara kota bisnis Aleppo.
Pemerintah telah memerintahkan larangan keras terhadap media luar untuk meliput di Suriah, menjadikan kian sulit untuk memverifikasi banyak laporan terkait insiden dan korban di dalam negara.