Rabu 25 Jul 2012 11:07 WIB

BMKG: Banjir Padang akibat Anomali Cuaca

 Seorang warga berpegangan pada sebuah tali melintasi banjir di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang warga berpegangan pada sebuah tali melintasi banjir di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang mengemukakan hujan deras yang terjadi, Selasa (24/7), menyebabkan musibah banjir terjadi akibat anomali cuaca karena saat ini seharusnya sudah masuk musim kemarau.

Berdasarkan pantauan pada Selasa pagi (24/7), cuaca di Padang cukup cerah dan tidak ada terdeteksi awan hujan, namun pada sore hari mendadak gelap di kawasan Bukit Barisan, kata Analisis Cuaca BMKG Padang, Budi Samiaji di Padang, Rabu (25/7). Akibatnya, kata dia, pemberitahuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agak terlambat karena mendadaknya hujan tersebut.

Tingginya curah hujan yang terjadi pada sore hari kendati pada pagi harinya cerah, disebabkan adanya anomali cuaca sehingga dingatkan kepada warga agar tetap waspada.

Sementara, perkiraan cuaca hari ini diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan pada sore hari di kawasan Mentawai, Padang Panjang, Padang Pariaman dan Padang. Berdasarkan pemantauan melalui Citra Satelit terlihat sudah ada awan hujan yang diprediksi akan turun pada sore dan malam hari.

Musibah banjir yang terjadi pada Selasa malam melanda lima kecamatan di Padang yaitu Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Pauh, Kuranji dan Nanggalo yang merendam ratusan rumah.

Hujan deras juga menyebabkan dua sungai yang ada di daerah itu meluap yaitu Batang Kuranji dan Batang Arau menyebabkan beberapa daerah yang dilalui sepanjang bantaran sungai tersebut terkena banjir. Wali Kota Fauzi Bahar memastikan hingga saat ini berdasarkan informasi yang diterima belum ada korban jiwa akibat banjir tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement