REPUBLIKA.CO.ID, KHAR -- Satu bom menghantam pasar yang ramai di daerah suku Pakistan, Kamis (27/7). Setidaknya lima orang tewas dan mencederai sebelas orang lainnya dekat perbatasan Afghanistan.
Bom itu meledak di pasar Pasht suku Salarzai di distrik Bajaur, salah satu dari medan-medan tempur terseru dalam perang Pakistan terhadap pemberontakan Taliban di daerah barat laut. "Setidaknya lima orang tewas dan 11 lainnya cedera," kata pejabat pemerintah lokal Tariq Khan kepada AFP.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu, tetapi Taliban melakukan beberapa serangan terhadap suku Salarzai, karena membentuk milisi pro-pemerintah dan mendukung operasi-operasi militer. Menurut data AFP, sekitar lima ribu orang tewas akibat serangan gerilyawan di seluruh negara itu sejak Juli 2007, ketika pasukan pemerintah menyerang satu masjid kelompok garis keras di ibu kota Islamabad, yang memicu pemberontakan berdarah.
Militer melancarkan serangan anti-Taliban di Bajaur Agustus 2008 dan Februari 2009, dan berulang-ulang mengumumkan distrik itu aman. Tetapi para gerilyawan masih terbukti dapat melancarkan serangan.
Pakistan kehilangan lebih dari tiga ribu tentara dalam perang terhadap pemberontak. Tetapi tekanan Amerika Serikat untuk bertindak lebih keras melenyapkan tempat-tempat persebunyian yang digunakan mereka yang memerangi tentara AS di Afghanistan.