REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Kapten Chelsea, John Terry, didakwa bersalah oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada Jumat karena melakukan pelecehan rasial terhadap bek Queens Park Rangers, Anton Ferdinandi, meski ia dibebaskan dari hukuman oleh pengadilan pada awal bulan ini.
Mantan kapten Inggris itu dinyatakan tidak bersalah pada persidangan di pengadilan London pada 13 Juli.
Bagaimanapun, FA mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka sekarang mendakwa bersalah kepada Terry setelah menerima bukti-bukti yang dikumpulkan melalui penyelidikan mereka sendiri, sebagai tambahan bukti-bukti yang didapat dari investigasi pidana.
Terry sebelumnya dinyatakan tidak bersalah setelah menjalani proses pengadilan selama lima hari di Pengadilan Westminster, yang menyelidiki kejadian di sekitar insiden yang terjadi antara kedua pemain sepanjang pertandingan Liga Utama Inggris pada 29 oktober tahun lalu.
Dalam pernyataannya, FA berkata, "Setelah meminta masukan dari QC Independent external, dan mempertimbangkan bukti-bukti dan keputusan pengadilan terhadap kasus John Terry, FA pada hari ini mendakwa pemain Chelsea itu menyusul tuduhan insiden yang terjadi pada pertandingan Queens Park Rangers melawan Chelsea di Loftus Road pada 23 Oktober 2011."
"Diduga Terry menggunakan kata-kata dan/atau tindakan menghina dan/atau melecehkan kepada Anton Ferdinand dari Queens Park Rangers, yang melanggar peraturan FA."
"Diduga hal itu mengacu pada asal etnis dan/atau warna (kulit) dan/atau ras Anton Ferdinand," demikian pernyataan FA yang dirilis hanya beberapa jam sebelum upacara pembukaan Olimpiade London.
"Sanksi ini adalah hasil dari penyelidikan jangka panjang FA terhadap masalah ini, yang ditunda karena menunggu hasil persidangan, dan hanya berkaitan dengan peraturan badan sepak bola semata."
FA menambahkan bahwa Terry tetap dapat bermain untuk Inggris dan memiliki waktu sampai 3 Agustus untuk memberi respon. "FA tidak akan memberi komentar lebih lanjut untuk saat ini."
Ban kapten Timnas Inggris yang disandang Terry dicopot karena kasus ini pada Februari. Sebagai konsekuensinya, Fabio Capello mengundurkan diri sebagai pelatih Timnas Inggris, hanya sebelum sebelum Terry bergabung dengan tim Inggris untuk Piala Eropa 2012.
Sementara itu, FA hanya menerapkan sanksi ini pada proses disiplin mereka, sehingga menyalahi keputusan pengadilan.
Namun menyusul reaksi badan sepak bola Inggris itu terhadap bukti-bukti pengadilan, dengan mengatakan bahwa mereka mencatatnya namun akan tetap memprosesnya, dan menyimpulkan hal itu melalui penyelidikan-penyelidikan mereka sendiri - yang tentu saja memiliki standar bukti yang lebih rendah daripada pengadilan.
Lord Herman Ouseley, ketua kampanye Kick itu Out, organisasi yang berupaya memberantas rasisme dari sepak bola, mendesak FA menerapkan sanksi mereka sendiri. "Hanya ada satu badan regulator sepak bola, dan itu bukan pengadilan," kata Ouseley kepada Sky Sports.
"Ia menambahkan, "FA akan menyimpulkan hal ini melalui investigasi dan proses-proses di pengadilan yang tidak diintervensi polisi dan jaksa penuntut."
"Penuntutan dan bukti mereka tidak cukup, dan John Terry dinyatakan bersih dari apa yang ia lakukan."
Ketika ditanyakan apakah keputusan itu dapat melukai pemain yang dilecehkan secara rasial di masa yang akan datang, Ouseley berkata, "Terdapat bukti yang jelas yang kami ketahui bahwa para pemain enggan untuk maju dan mengangkat masalah ini."