Sabtu 28 Jul 2012 16:51 WIB

Hatta: UKM Sabuk Pengaman Krisis Ekonomi

Rep: Gita Amanda/ Red: Heri Ruslan
Hatta Rajasa
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Amanat Nasional menaruh perhatian penuh pada perkembangan koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Upaya tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan Pasar Anak Negeri, sebagai wadah mengembangakan dan membina koperasi dan UMKM tersebut. 

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, mengatakan, seperti diketahui koperasi dan UMKM merupakan sabuk pengaman bagi krisis ekonomi pada sekitar tahun 1998 dan 2008. Selain itu, 58 persen GDP indonesia juga bersumber dari koperasi dan UMKM.

" Jadi bisa dikatakan, kemajuan suatu bangsa bergantung pada koperasi dan UMKMnya," ujar Hatta saat membuka Pasar Anak Negeri PAN di Istora Senayan, Sabtu (28/7).

Hatta menegaskan, begitu besar peran koperasi dan UMKM sehingga PAN ingin berperan untuk mengembangkanya. Tak hanya ingin mengembangkan usaha-usaha kecil tersebut, tapi PAN juga berupaya untuk menguatkan branding dari setiap usaha tersebut.

"Program utama UMKM kami kami sebut, klinik UMKM. Yakni tempat untuk konsultasi bagi UMKM," kata dia.

Tak hanya itu, menurut Hatta, program tersebut nantinya dapat tak sekedar mengembangkan tapi juga menjadikan UMKM lebih besar. Hatta mengatakan, kegiatan ini sebagai sumbangsih nyata PAN terhadap perhatian pada koperasi dan UMKM.

"Dalam kegiatan ini kita juga memberi pelatihan kewirausahaan pada para pengusaha kecil dan menengah," kata Hatta.

Hatta menegaskan, bangsa yang  besar harus ditopang oleh setidaknya 2-4 persen pengusaha. Untuk itu penyelenggaran Pasar Anak Negeri diharapkan dapat menjadi wujud nyata perhatian PAN terhadap koperasi dan UMKM.

Dalam Pasar Anak Negeri yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta, terdapat berbagai kegiatan. Mulai dari berbagai pelatihan kewirausahaan bagi UMKM asuhan PAN, hingga pembagian 10 ribu sembako gratis pada masyarakat. Acara juga dimeriahkan kurang lebih 234 stan UMKM dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement