Senin 30 Jul 2012 19:17 WIB

Orang Dumai Enggan Jadi TKI

Rep: M Subarkah/ Red: Dewi Mardiani
Salah satu sudut Kota Dumai.
Foto: shudonanshoku.blogspot.com
Salah satu sudut Kota Dumai.

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -– Warga Kota Dumai kini sudah enggan menjadi pekerja ke luar negeri atau menjadi TKI di Malaysia. Situasi ini kontras terjadi sekitar sepuluh tahun silam. Pada saat itu warga asli Dumai sangat antusias menjadi TKI.

‘’Kini sangat jarang warga Dumia yang tak tertarik menjadi TKI. Kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit. Pada tahun 2011 hanya ada 173 TKI asal Dumai, sampai pertengahan tahun 2012 hanya ada 72 orang. Ini beda dengan situasi 10 – 15 tahun silam, saat itu warga semangat menjadi TKI di Malaysia,’’ kata Wali Kota Dumai, H Khairil Anwar, di Dumai, Senin (30/7). Dia menyampaikan hal ini dalam acara dialog dengan Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat.

Menurut Khairil, faktor tingginya perputaran ekonomi di Dumai yang tumbuh mencapai 7 persen dan masuk tertinggi di Indonesia, jelas menjadi faktor penyebab keengganan warga Dumai itu. Apalagi, paling tidak setiap warga Dumai sedikitnya dia punya lahan sawit hingga dua hektare.

’’Kini ketika sawitnya sudah berbuah, mereka tak lagi mau bekerja di Malaysia. Ini belum termasuk terbukanya lapangan kerja akibat dari komoditi tambang  minyak bumi,’’ ujarnya.

Menyinggung soal TKI illegal, Khairil mengatakan, mereka juga bukan warga Dumai. Kebnayakan adalah warga dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin bekerja di Malaysia. ’’Jadi wilayah kami hanya sebagai tempat transit saja, baik itu TKI legal maupun ilegal."

Daerah Dumai cukup dekat dari Malaysia. Cukup naik feri ke Malaka selama 2,5 jam sampailah di Malaysia. Bisa juga selama 3,5 jam dengan tujuan Port Klang, Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement