REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tokoh lintas agama di Indonesia akan membahas tragedi kemanusiaan yang dialami komunitas Muslim dari etnis Rohingya di Myanmar.
"Kami akan membahas masalah itu di MUI Pusat pada 3 Agustus mendatang," kata Sekjen Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), Dr Philip Widjaja, di Surabaya, Selasa.
Tokoh Buddha yang juga merangkap Ketua Walubi Jatim itu mengaku dirinya sudah dihubungi pengurus MUI yang juga salah seorang Ketua PBNU, H Slamet Effendy Yusuf, untuk pembahasan itu.
"Hubungan antarpemeluk agama di Indonesia cukup bagus. Bahkan, kita di sini ada FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),'' katanya. ''Ini berbeda jauh dengan Myanmar. Komunitas Muslim yang minoritas di Rohingya itu tidak diterima.''
Ia menjelaskan tragedi kemanusiaan di Myanmar merupakan masalah etnis dan agama yang sudah berlangsung cukup lama. Etnis Rohingya itu sudah seribuan tahun ditolak. Oleh karena itu, para tokoh agama dari Indonesia juga berencana menemui Perdana Menteri Thailand setelah pembahasan di Kantor MUI Pusat itu.
"Rencananya, saya, Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah), dan tokoh agama lainnya dari Indonesia juga akan ke Pattani (etnis minoritas Muslim di Thailand Selatan)," katanya.