REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Tujuh pekerja bantuan Iran, Selasa (31/7), diculik oleh kelompok bersenjata. Insiden penculikan tersebut terjadi di Benghazi, Libya timur, dalam operasi terbesar jenisnya terhadap orang asing sejak awal pemberontakan yang menggulingkan penguasa lama Moammar Gaddafi.
Tujuh orang dari misi bantuan Bulan Sabit Merah Iran diculik dari kendaraan mereka di jantung kota Benghazi. ''Mereka diculik saat mereka akan kembali ke hotel,'' kata sumber-sumber keamanan kepada Reuters.
Sumber-sumber keamanan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi para penculik.
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Libya mengonfirmasi insiden itu. Mereka mengatakan ketujuh orang itu tiba di Benghazi pada Senin sebagai tamu resmi untuk membantu pekerjaan bantuan di kota itu.
Pihaknya mendesak penculik untuk membebaskan mereka. "Perhimpunan Bulan Sabit Merah Libya mendesak kelompok penculik membebaskan (korban penculikan) sebagai pengakuan atas dukungan dan bantuan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Iran kepada Revolusi 17 Februari,'' katanya dalam satu pernyataan.
Tanggal 17 Februari menandai dimulainya pemberontakan rakyat melawan Gaddafi.