REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Tujuh unit rumah di Desa Molantadu, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, hancur. Ketujuh rumah tersebut hancur akibat terkena dinamit yang digunakan untuk menghancurkan tebing batu di ruas jalan Trans Sulawesi.
Kepala Desa Molantadu, Sjahruddin Takula, Jumat, mengatakan, dinamit yang digunakan pada proyek pelebaran jalan negara sepanjang 18 kilo meter di wilayah Kecamatan Gentuma Raya-Molonggota hingga Kecamatan Tomilito-Dambalo, ikut menghancurkan rumah warga di Desa Tanjung Karang dan Molantadu.
Pasalnya, pihak kontraktor pelaksana memilih menggunakan bom dinamit untuk menghancurkan tebing batu. Padahal, terdapat banyak pemukiman warga di sekitar lokasi pengerjaan proyek.
Ledakan dinamit menyebabkan tiga rumah milik warga hancur bersama harta benda di dalamnya. Sementara, empat rumah lainnya rusak parah terkena reruntuhan batu.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa pengeboman batu itu,'' katanya. ''Sebab, warga masih sempat mengamankan diri setengah jam sebelum kegiatan itu dilakukan."