Sabtu 04 Aug 2012 21:31 WIB

Lutfiah Ibrahim Saleh, Hijrahnya Sang Mantan Model (1)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Lutfiah Ibrahim Saleh.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Lutfiah Ibrahim Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia model yang pernah ia tekuni sejak 1980-an tak lantas membuatnya lupa diri. Ketika itu, ia berada di puncak karier. Popularitas melambungkan namanya.

Ia pernah masuk dalam jajaran finalis wajah Femina. Satu angkatan dengan model Ira Duati dan Memes (istri musisi Adi MS-Red). Mengingat masa lalunya itu, menjadikannya kembali menerawang dan merenung.

Luthy, sapaan akrabnya, seakan hidup dalam dualitas. Berbagai model busana yang pernah diperagakannya dari pakaian seksi, pesta, hingga pakaian glamor. Tapi, itu sebatas di atas panggung.

Turun dari panggung, Luthy wajib mengenakan pakaian sopan. Ini tak terlepas aturan orang tua. Mereka mendukung profesi yang ia lakoni. Dengan syarat, tidak sering memakai baju seksi. “Jadi, pakaian saya biasa tertutup,” ungkap Luthy mengenang masa lalunya.

Tidak hanya soal kesopanan, orang tua Luthy, Ibrahim Saleh, yang merupakan pengusaha sukses dan juga tokoh politik membekali anak-anaknya pendidikana agama. Mereka menekankan agar anak-anaknya rajin beribadah. Makanya, kata anak bungsu dari empat bersaudara ini, dunia model tetap dijalani dengan tidak meninggalkan shalat.

Di tengah puncak kariernya, Luthy meninggalkan dunia glamor yang telah membesarkan namanya. Ia memutuskan untuk menikah. Sejak itulah, ia bertekad secara total menjadi ibu rumah tangga, mengabdi pada suami.

Ia bersyukur, pilihannya tersebut tepat dan berman faat. “Alhamdulillah, saya mempunyai anak-anak yang baik, menyenangkan, dan terjauh dari narkoba,” ujarnya.

Insomnia

Kekayaan melimpah, tak selamanya menjadi tolok ukur. Kebahagiaan yang ia rasakan, ti dak bergerak mulus. Ia dihadapkan pada problem susah tidur atau insomnia. Penyakit yang ia derita ini sudah sampai taraf ketergantungan obat.

Bahkan, ia harus berobat hingga ke negeri jiran, Malaysia. Namun tidak ada hasilnya. “Selama tujuh tahun saya rutin minum obat tidur. Setelah saya tahu, ternyata obat itu biasa diberikan untuk penderita epilepsi,” tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement