REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Di tengah gejolak harga kedelai akibat kelangkaan produksi di negara produsen, harga garam di beberapa daerah merosot tajam. Akibatnya, petani garam pun harus gigit jari.
Seperti petani di kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang terpaksa harus menjual garamnya di kisaran harga Rp 300 per kg.
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, menilai jatuhnya harga garam akibat tingkah laku importir yang memasukkan garam dari luar negeri ketika sedang panen. Sehingga, harga yang ditetapkan oleh petani pun tidak bisa bersaing.
"Repotnya ketika impor masuk kadang bersamaan ketika garam sedang memanen sehingga harga garam jatuh. Ini tidak boleh terjadi,"ujarnya saat kunjungan kerja safari Ramadhan di Rembang, Sabtu (5/8).