Selasa 07 Aug 2012 23:45 WIB

Perampok Bersenpi Gasak Emas Senilai Rp 1,2 Miliar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
Sasaran Perampokan. Toko emas sejauh ini masih menjadi sasaran empuk para perampok.
Sasaran Perampokan. Toko emas sejauh ini masih menjadi sasaran empuk para perampok.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA - Kawanan perampok bersenjata api menyatroni Toko Emas Mawar di Jl Raya Wanayasa Timur No 1 RT 10/04, Desa/Kecamatan Wanayasa, Selasa (7/8).

Pelaku diperkirakan berjumlah enam orang. Mereka datang dengan menggunakan tiga sepeda motor. Logam mulia yang berhasil digondol perampok itu, ditaksir mencapai empat kilogram. Adapun kerugiannya, mencapai Rp 1,2 miliar.

Keterangan yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, peristiwa terjadi pukul 16.30 WIB. Saat itu, di sekitar  Wanayasa turun hujan dan kabut. Toko Emas Mawar milik Iyan Sopiyan (48 tahun), belum tutup. Karena, masih ada dua orang perempuan yang sedang menjual perhiasannya.

Ketika pemilik toko sedang terkonsentrasi kepada pembeli, tiba-tiba datang tiga unit sepeda motor. Enam lelaki dengan tinggi badan bervariasi, langsung masuk ke toko tersebut.

Tanpa basa-basi, seorang dari enam pelaku langsung meloncat ke etalase. Pelaku lainnya, menodongkan senjata api ke arah pemilik toko dan pelayan yang ada disitu. "Etalase emas saya di acak-acak oleh pelaku," kata Iyan, yang terlihat masih shock.

Kejadian tersebut, hanya sekitar lima menit. Setelah, menguras seluruh perhiasan emas, mereka langsung melarikan diri. Namun, sebelum keluar salah satu dari pelaku meletuskan senjata apinya sekali. Beruntung, letusan tersebut tak mengenai siapapun.

Disebutkan Iyan, dirinya hanya bisa berteriak menyebut rampok. Namun, tetangga sekitar tokonya tak bisa membantu. Sebab, kejadiannya begitu cepat. Saking cepatnya, sampai tak ada yang mendeteksi plat nomor polisi sepeda motor pelaku.

Meski demikian, Iyan hanya mengetahui ciri-ciri pelaku. Yaitu, dua orang berbadan tinggi besar. Empat lainnya, tingginya sedang. Logat bahasa yang mereka gunakan Melayu-Sunda. Selain itu, Iyan melihat senjata api yang digunakan pelaku awalnya tersimpan dalam tas. Saat dikeluarkan, ukurannya kecil. "Tapi, saya tak bisa mengenali wajah mereka sebab tertutup helm," jelasnya.

Diakui Iyan, usahanya itu sudah berlangsung selama sembilan tahun. Namun, baru kali ini toko emasnya disatroni perampok. Akibat kejadian ini, dirinya mengalami depresi. Sebab, kerugiannya mencapai Rp 1,2 miliar.

Sementara itu, saksi mata, Dede (32 tahun) pedagang gorengan yang mangkal di sebrang Toko Emas Mawar, mengatakanpelaku datang dari arah Wanayasa. Gerak-gerik mereka tak mencurigakan. Karena itu, warga yang ada disekitar toko tak bereaksi apa-apa saat mereka datang.

"Namun, ketika ada suara letusan senjata, warga terdekat langsung tersadar kalau ada yang tak beres," kata Dede.

Setelah berhasil menggondol emas, para pelaku langsung kabur ke arah barat. Bisa jadi mereka lari ke arah

Purwakarta ataupun Sawit menuju Bandung. Setelah perampok itu kabur, aparat kepolisian baru tiba di lokasi kejadian. Lokasi kejadian langsung di-police line.

Saat dihubungi terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Bahtiar Ujang Purnama, belum bisa memberikan keterangan terkait aksi perampokan bersenjata api tersebut. Pesan singkat yang dilayangkan wartawan juga belum dibalasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement