Sabtu 11 Aug 2012 23:52 WIB

2015, Pemerintah Targetkan Penduduk Miskin Turun 50 Persen

Mensos, Salim Segaf Al Jufri
Mensos, Salim Segaf Al Jufri

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah menargetkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada 2015 turun sekitar 50 persen. Pernyataan itu disampaikan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri.

Untuk mencapai target itu, kata Mensos, pemerintah terus menggulirkan program bantuan kepada masyarakat miskin guna meningkatkan kesejahteraan mereka. "Kami telah mengucurkan dana sosial di Kota Serang dengan program bedah rumah, sarana lingkungan dan kelompok usaha bersama sebesar Rp 1,3 miliar," kata Salim Segaf Al Jufri saat mengunjungi Kelurahan Warung Jaud Kota Serang, Banten, Sabtu (11/8).

Dikatakan Mensos, dana bantuan Rp 1,3 miliar itu antara lain adalah bantuan stimulan pembangunan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RSTLH) sebanyak seratus kepala keluarga sebesar satu miliar rupiah. Selain itu juga sarana lingkungan seratus juta rupiah, dan penguatan modal bagi usaha ekonomi produktif kelompok usaha bersama (UEP KUBE) sebanyak sepuluh kepala keluarga dengan nilai bantuan Rp 200 juta.

"Dengan bantuan ini tentu kami berharap warga miskin 2015 menurun dan tercapai target 'Millenium Development Goals (MDGs)'," katanya.

Menurut menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, dalam program bedah rumah itu Kementerian Sosial bekerja sama dengan Pemerintah Kota Serang secara berkelanjutan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat miskin.

Selain itu juga penanganan kemiskinan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan komponan masyarakat secara gotong royong sesuai dengan nilai kearifan lokal. Karenanya, Mensos menyatakan kegiatan bedah rumah merupakan model pengembangan pemberdayaan fakir miskin untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Dengan pembangunan bedah rumah itu tentu derajat kesehatan masyarakat miskin meningkat, karena mereka tinggal di tempat yang layak huni," katanya.

Lebih lanjut Mensos menyebutkan,. kegiatan bedah rumah melibatkan relawan sosial dan unsur organisasi sosial kemasyarakatan, seperti taruna siaga bencana (Tagana), pekerja sosial, dunia usaha, TNI, Polri, media massa, dan unsur masyarakat lainnya, sebagai wujud kesetiakawanan sosial yang merupakan jati diri bangsa. Saat ini, jelas dia, masyarakat miskin yang tinggal di tempat yang tidak layak huni tercatat 2,3 juta.

Sementara kemampuan pemerintah untuk membantu program rumah bedah sebanyak 15 ribu unit rumah per tahun. "Saya kira kegiatan bedah rumah sangat tepat untuk menanggulangi kemiskinan," ujar Mensos menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement