REPUBLIKA.CO.ID, WASINGTON- Gedung Putih, Senin (13/8), kembali menyatakan masih ada "waktu dan ruang" bagi diplomasi dalam menangani sengketa nuklir Iran, dan berikrar akan melanjutkan pendekatan dua jalur, diplomasi dan tekanan.
"Kami menyesalkan Iran belum membuat keputusan strategis guna menangani keprihatinan serius masyarakat internasional mengenai program nuklirnya dan pembicaraan P5-plu-1 yang sedang berlangsung," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney kepada wartawan dalam satu taklimat.
"Namun, kami terus percaya masih ada 'waktu dan ruang' bagi diplomasi," kata Carney.
Pernyataannya dikeluarkan saat media Israel melaporkan keputusan oleh negara Yahudi tersebut untuk menyerang lokasi nuklir Iran mulai membayang, demikian laporan Xinhua.
Carney menekankan "kesempatan tetap ada" bagi penyelesaian damai kebuntuan tersebut, jika Iran melakukan tindakan yang diperlukan untuk mematuhi kewajiban internasionalnya.
Barat telah lama menuduh Teheran secara diam-diam membuat senjata nuklir, sementara Iran sejak dulu selalu membantah tuduhan semacam itu. Kelompok P5+1 telah menyelenggarakan sejumlah babak perundingan dengan Iran guna menyelesaikan kebuntuan itu. Namun sejauh ini, tak ada hasil mendasar yang telah dicapai.