REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyatakan siapa saja boleh datang ke Jakarta. Asalkan memenuhi persyaratan untuk tinggal di ibu kota.
"Mereka yang tidak memenuhi persyaratan untuk bermigrasi diharapkan tidak ke Jakarta. Yang pingin migrasi ke Jakarta memenuhi persyaratan," ujar gubernur yang akrab disapa Foke itu saat melakukan kunjungan kerja di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (14/8).
Persyaratan bagi pendatang harus mengurus surat-surat kepindahan, dan harus mengantongi izin dari RT dan RW.
"Selain itu harus mempunyai keterampilan dan skill," katanya.
Foke yang maju ke putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta itu mengapresiasi angka pendatang baru di Jakarta yang terus menurun. "Tiap tahun yang migrasi menurun terus, dan bisa kita kendalikan, pada tahun lalu sekitar 51 ribu per tahun. Padahal, awal saya menjabat angka yang migrasi ke Jakarta mencapai Jakarta mencapai 150 ribu per tahun," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan segala upaya intensif dan efektif sudah dilakukan untuk menekan angka pendatang baru di Jakarta. Caranya yakni dengan melakukan kerja sama dengan kabupaten/kota imigran asal. Di daerah asal, pemerintah setempatnya pun melakukan penyuluhan yang efektif menekan arus urbanisasi ke Jakarta.
Foke mengaku gembira provinsi-provinsi lainnya mulai melakukan peningkatan pembangunan kotanya. Sebab pembangunan ini membuat orang-orang di daerah tidak ingin meninggalkan daerahnya.
"Sehingga mereka mikir-mikir buat pindah, dan tidak tergantung pindah Jakarta. Dan itu merupakan hal luar biasa dengan pemberian stimulus pembangunan terutamanya. Master Plan Pembangunan Percepatan Ekonomi Indonesia (MP3ei)," katanya.
Ia berharap jumlah pendatang baru tidak mengalami pertambahan. Sebab membeludaknya penduduk Jakarta yang tidak terbendung akan menyebabkan munculnya masalah-masalah lain.
"Harapan kita jumlah yang migrasi tidak bertambah, kita coba sosialisasikan dan terus kita tekan," kata Foke.
Ikuti Whatsapp Channel Republika