REPUBLIKA.CO.ID, KAMRA, PAKISTAN - Gerilyawan dengan bersenjatakan granat berpeluncur roket dan senjata otomatis menyerang satu pangkalan udara terbesar Pakistan, Kamis (16/8), kata Angkatan Udara Pakistan, dalam tantangan berani terhadap militer tangguh negara yang bersenjata nuklir tersebut.
Serangan itu dipatahkan dan hanya satu pesawat rusak, kata juru bicara Angkatan Udara. Ia menambahkan Pangkalan Udara Minhas di Kamra, Provinsi Punjab, Pakistan tengah, tak menampung senjata nuklir.
"Tak ada pangkalan udara yang jadi pangkalan udara nuklir di Pakistan," kata juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip Reuters.
Baku-tembak tersebut berkecamuk selama beberapa jam, dan delapan gerilyawan serta seorang prajurit tewas, kata juru bicara itu. Personel pasukan komando dikerahkan guna memperkuat pertahanan pasukan keamaman di pangkalan tersebut.
Sementara itu, kendaraan lapis baja pengangkut personel milik polisi terlihat bergerak menuju pangkalan tersebut. Gerakan Taliban di Pakistan, yang dekat dengan Al Qaida dan dipandang sebagai ancaman keamanan terbesar bagi negara Asia Selatan itu, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Kami bangga dengan operasi ini. Pemimpin kami sudah lama memutuskan untuk menyerang pangkalan Kamra," kata Juru Bicara Taliban Ehsanullah Ehsan melalui telepon dari satu lokasi yang tak disebutkan.
Gerakan garis keras itu bergerak melalui satu desa di dekat pangkalan tersebut dalam kegelapan malam dan memanjat tembok setinggi 2,7 meter yang dipasangi kawat berduri untuk memasuki pangkalan itu, kata juru bicara Angkatan Udara Pakistan.
Sebagian gerilyawan bahkan mengenakan pakaian seragam. Serangan tersebut mencuatkan keraguan mengenai pernyataan resmi bahwa operasi militer telah sangat membuat lemah gerilyawan, yang melancarkan aksi kekerasan guna menggulingkan pemerintah dukungan AS dan memberlakukan hukum Syari'ah secara ketat.
Minhas, 45 mil di sebelah barat-laut Islamabad, berdekatan dengan Kompleks Aeronatika Pakistan --pusat utama penelitian dan pengembangan Angkatan Udara Pakistan. Pakistan membuat pesawat jet tempur JF-17, yang dikembangkan bersama dengan Cina, di tempat itu.