REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sentimen Anti-Islam masih begitu kuat dan banyak dijumpai di Amerika Serikat. Kasus terkini terjadi di moda transportasi publik.
Iklan anti-Islam terpampang di sejumlah stasiun kereta api bawah tanah di Westchester County, New York. Materi iklan menuding orang-orang Islam berada di balik puluhan ribu serangan teroris di seluruh dunia
19,250 Deadly Islamic Attack Since 9/11. It Is Not Islamophobia. It Is Islamorealism," demikian pernyataan dalam iklan tersebut seperti dilansir laman CBS News, Sabtu (18/8). Biaya iklan tersebut dibayar oleh American Freedom Defense Initiative, sebuah organisasi yang dipimpin oleh aktivis politik Pamela Geller.
Dalam iklan tersebut, Geller mengasosiasikan Islam dengan 19,250 serangan teroris yang dilakukan oleh para ekstremis sejak tragedi gedung WTC pada 9 September 2001 lalu. Kepada radio CBS di New York, Geller mengatakan, iklan tersebut tidak bermaksud untuk menyinggung Islamophobia.
"Iklan itu hanya mengungkapkan fakta. Ada lebih 19 ribu serangan jihad sejak 9/11. Orang-orang harus mengetahui ini. Jelas, setiap orang terkejut dengan angka ini dan karena itulah kami merasa perlu untuk memasang iklan ini. Orang-orang harus tahu apa yang sedang terjadi di seluruh penjuru dunia," tuturnya.
Otoritas jaringan Metro New York (MTA) menyatakan tidak mendukung sentimen yang ditampilkan dalam iklan tersebut. Namun, MTA berdalih tidak dapat melarang pemasangan suatu iklan berdasarkan isinya.