Ahad 19 Aug 2012 14:22 WIB

Cegah Kecelakaan, Warga Minta Rambu Lantas Ditambah

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani
Rambu lalu lintas (ilustrasi).
Foto: Prayogi
Rambu lalu lintas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Warga di kawasa Pemda Cibinong, Kabupaten Bogor meminta pemerintah setempat untuk menambah rambu-rambu lalu lintas di sekitar daerah sana. Mereka meminta itu untuk mencegah meningkatnya angka kecelakaan yang kerap terjadi di sana.

Menurut keterangan warga setempat, Slamet, kecelakaan di jalan ini sering terjadi. "Di sini memang sering kejadian, belum lama ada yang meninggal, karena kecelakaan. Malahan bisa sehari dua kali terjadi kecelakaan, sudah kayak minum obat," jelas Slamet ketika diwawancarai, kemarin.

Dia menanggapi kecelakaan yang terjadi, Jumat (17/8) malam, yang menimpa dua orang pelajar SMP yang diketahui bernama Indra dan Iman. Keduanya dibawa ke rumah sakit oleh aparat kepolisian akibat luka berat setelah sepeda motor dengan nomer polisi B 6170 EV0 menabrak trotoar.

Menurut data yang dihimpun, korban mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Ketika ada tikungan, korban kehilangan kendali dan menabrak trotoar hingga menghancurkan pembatas jalan. Kemudian keduanya terpental sampai ke jalur diseberangnya.

"Kami tetap mengenakan saksi, karena keduanya telah kebut-kebutan. Mereka juga melanggar peraturan lalu lintas karena tidak memakai helm dan belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM)," jelas Gunawan, perwakilan dari unit kecelakaan lalu lintas, Kabupaten Bogor.

Slamet juga menambahkan, warga mengharapkan Dinas setempat untuk menambahkan rambu-rambu lalu lintas, agar mengurangi angka kecelakaan di jalan ini. "Para warga sebenarnya ingin dinas lebih memperhatikan kondisi Jalan Tegar Beriman ini. Kami sudah pernah mencoba mengajukan, namun belum ada realisasinya."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement