Senin 20 Aug 2012 07:47 WIB

Idul Fitri Ternodai Bentrokan dan Aksi Protes

 Pengungsi Suriah melaksanakan shalat Idul Fitri di Amman, Yordania, Ahad (19/8). (Ali Jarekji/Reuters)
Pengungsi Suriah melaksanakan shalat Idul Fitri di Amman, Yordania, Ahad (19/8). (Ali Jarekji/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS_---Bentrokan dan protes melanda beberapa bagian negara Suriah pada Ahad, hari pertama Idul Fitri 1433 H, salah satu hari raya paling penting dalam kalender Islam, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan tentara pemerintah memburu orang bayaran yang menjadi pelaku teror di Saif ad-Dawla, Bustan al-Qasr, Bawabat al-Qasab, Souk as-Souf dan Qastal al-Harami di Provinsi Aleppo, Suriah utara, sementara sejumlah pelaku teror telah tewas.

Di Provinsi Daraa, Suriah selatan, pihak berwenang memburu sisa kelompok bersenjata di Kota Kecil al-Hirak, setelah menewaskan sejumlah dari mereka dan membekuk sebagian lagi. Prajurit pemerintah terus membersihkan daerah al-Lujat, kata laporan itu.

Kantor berita Suriah tersebut, Senin pagi, menyatakan banyak pria bersenjata telah disingkirkan di Daraa.

Sementara itu, pasukan perbatasan telah menggagalkan berbagai upaya oleh kelompok pria bersenjata untuk menyusup ke dalam wilayah Suriah dari Lebanon.

Ahmad Munir, Gubernur Provinsi Homs di Suriah tengah, Ahad (19/8), mengatakan "personel bersenjata kita yang ulet" akan terus menghadapi persekongkolan melawan Suriah guna memulihkan kestabilan dan keamanan, serta melindungi harta negara dan masyarakat.

Pernyataan Munir disampaikan selama kunjungannya ke personel militer yang cedera di beberapa rumah sakit militer.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement