Kamis 23 Aug 2012 15:28 WIB

20 Tahun tanpa Sanksi, Kaswanto Raih PNS Teladan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dewi Mardiani
 PNS bolos ditangkap petugas Satpol PP (ilustrasi).
Foto: Antara/Ampelsa
PNS bolos ditangkap petugas Satpol PP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah 20 tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Kaswanto (46 tahun) mengaku tidak pernah terkena sanksi dan teguran. "Sanksi dan teguran tidak pernah saya dapatkan selama jadi PNS," ucap Kaswanto. Bahkan Kaswanto mendapatkan penghargaan dan lencana sebagai pegawai negeri sipil teladan pada 2010. "Penghargaannya diberi langsung oleh Pak Fauzi Bowo," ceritanya, Kamis (23/8).

Baginya, mendapatkan penghargaan sebagai PNS teladan tidak membuatnya berbangga diri. "Saya tidak mengejar penghargaan, jadi kalau kemarin dapat ya biasa-biasa saja. Karena fokus saya bekerja bukan untuk diberi penghargaan," kata Kaswanto.

Ia adalah seorang PNS sebagai staf tata usaha di suku dinas tata ruang administrasi kota Jakarta Utara. Kaswanto yang sedang duduk di depan komputer di meja kerjanya, terlihat sedang sibuk mendata. Setelah libur Lebaran, hari ini adalah pertama kalinya PNS masuk kerja. Meskipun begitu, ia tak berniat untuk membolos. "Saya tidak pernah bolos sebelum dan setelah libur Lebaran," ceritanya.

Warga Cibinong ini mengaku setiap hari harus berangkat kerja pukul 05.30 WIB menggunakan bus. Sehingga, ia dapat tiba di kantor tepat waktu. "Saya tidak mau korupsi, ya korupsi waktu, uang, atau barang," katanya.

Bapak lima anak yang mengenakan kemeja batik dan peci ini mengatakan, meskipun rekan-rekannya ada yang terbiasa bersantai-santai di hari pertama masuk, tidak dengan dirinya. Ia mengaku tidak mau bersantai-santai karena menurutnya kerja itu merupakan ibadah. Baginya, menjadi pegawai negeri sipil bukan berarti ia mempunyai banyak waktu untuk bersantai-santai.

"Tidak semuanya santai, itu tergantung pribadinya masing-masing. Kalau saya ya kerja itu sebagai ibadah," ungkapnya. Dia di suku dinas tata ruang administrasi Kota Jakarta Utara ini baru tujuh bulan. Sebelumnya ia bekerja di Dinas Tata Ruang DKI Jakarta selama 17 tahun, sejak 1990 hingga 2009. Lalu ia dipindah ke Jakarta Pusat di bagian tata usaha Suku Dinas Tata Ruang pada 2010 hingga 2011.

Selain menjadi pegawai negeri sipil, ia mengaku mempunyai pekerjaan sampingan di rumahnya. Ia dan istrinya membuka warung sembako untuk menambah penghasilannya dan mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement