Kamis 23 Aug 2012 15:37 WIB

Israel Berang Produknya Dilabeli 'Made in Palestina'

Boikot produk Israel
Boikot produk Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Langkah Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) yang melabeli semua produk Israel sebagai buatan Palestina alias 'Made in Palestina' berbuah kecaman. Pemerintah negeri Zionis tersebut mengutuk keras tindakan Pemerintah Afsel tersebut.

"Tindakan itu benar-benar tidak bisa diterima," tegas juru bicara Kementeri Luar Negeri Israel, Yigal Palmor dalam pernyataannya, Rabu (22/8).

Kendati demikian, ia mengatakan langkah tersebut belum benar-benar diberlakukan. "Dan memang demikian, dalam kasus lain konflik nasional, teritorial atau etnis," ujarnya.

"Apa yang benar-benar tidak dapat diterima adalah penggunaan alat-alat yang, dengan esensi, diskriminasi dan tunggal, mendorong pemboikotan umum," tuturnya lagi.

Sebuah kelompok Pro-Palestina telah melakukan serangkaian kampanye pemboikotan semua produk Israel dan segala invesstasi dari perusahaan-perusahaan Israel.

Kabinet Afrika Selatan mengatakan, pihaknya telah menyetujui memberi label " Made in Palestine" atas barang impor dari pemukim Yahudi. Menurut pemerintah, hal ini sejalan dengan sikap Afrika Selatan yang mengakui perbatasan Israel-Palestina pada 1948.

Menurut juru bicara pemerintah Afrika Selatan, Jimmy Manyi, pemerintah tak mengakui wilayah pendudukan di luar perbatasan sebagai bagian dari Israel. Sehingga mereka menganggap barang dari wilayah tersebut, berasal dari Palestina.

Menteri Perdagangan Afrika Selatan telah memberi persetujuan untuk pemberian label tersebut. Menurutnya langkah ini untuk memberitahu pembeli asal produk tersebut bukan dari Israel.

sumber : AP/abcnews.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement