REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Inggris pada Ahad mengatakan akan tetap menjaga komitmennya mencari penyelesaian diplomatik terkait keberadaan pendiri WikiLeaks, Julian Assange, di Kedutaan Besar Ekuador di London.
Kedua negara telah mengambil langkah untuk mengurangi ketegangan hubungan kedua pihak akibat keputusan Ekuador menampung Assange. Saat ini untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, Assange tinggal di Kedutaan Besar Ekuador selama lebih dari dua bulan Di Swedia dia dicari untuk pemeriksaan atas kasus tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Pemimpin negara Amerika Latin itu, Sabtu (25/8) mengatakan bahwa Inggris telah mencabut ancamannya untuk menerobos masuk ke Kedutaan Besar Ekuador guna menangkap Assange, yang memperoleh suaka dari Pemerintah Ekuador.
Presiden Rafael Correa menanggapi jaminan Inggris bahwa negara itu tidak mengancam Kedutaan Besar Ekuador serta memegang teguh Konvensi Wina, yang melindungi keuntuhan aset diplomatik.
"Kami tetap berkomitmen pada proses dialog yang telah kami mulai dan kami ingin itu kembali dilanjutkan bersama dengan Pemerintah Ekuador," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris.
Sebelumnya komentar Inggris kepada Ekuador bahwa hukum Inggris memperbolehkan, dalam keadaan ekstrim, menghapus status diplomatik kedutaan besar, hingga memungkinkan penangkapan segera Assange oleh polisi, telah memancing kemarahan.
Ekuador menuduh Inggris berencana untuk menyerbu kedutaan besarnya dan menuntut pencabutan ancaman itu.