REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Mesir pascarevolusi Mesir meningkat cukup signifikan mencapai 54 persen.
"Revolusi 25 Januari 2011 di Mesir dimanfaatkan Indonesia dengan meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan," kata Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, dalam sambutannya pada Resepsi Diplomatik di KBRI Kairo, Rabu (29/8) malam.
Dubes Nurfaizi Suwandi mencatat, transaksi dagang kedua negara mengalami kenaikan mencapai 54,7 persen senilai 1,59 miliar dolar AS pada 2011 dibanding tahun sebelumnya sebanyak 1,07 miliar dolar.
Di samping itu, menurut Dubes, investasi Indonesia di Mesir mencapai 200 juta dolar AS. "Ini merupakan peran nyata Indonesia untuk turut menggerakkan roda perekonomian Mesir", ujar Dubes, merujuk pada kondisi perekonomian Mesir yang belum stabil pascarevolusi penumbangan rezim pimpinan Presiden Hosni Mubarak pada awal tahun lalu.
Selain di bidang ekonomi, Indonesia juga akan senantiasa meningkatkan hubungan di bidang kebudayaan dengan Mesir.
Dengan ini diharapkan kedua negara dapat menjadi ikon dalam hal perdamaian dan toleransi, serta senantiasa menebarkan nilai-nilai keharmonisan dan kemoderatan, katanya.
Hadir dalam resepsi diplomatik tersebut, para duta besar negara-negara ASEAN dan negara sahabat lainnya, diplomat, pejabat pemerintah Mesir, profesional dan pelaku bisnis, dan komunitas warga Indonesia setempat.