Jumat 31 Aug 2012 20:33 WIB

Menperin: Data Perdagangan Harus Dibenahi

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Chairul Akhmad
Menteri Perindustrian MS Hidayat (tengah).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Perindustrian MS Hidayat (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terjadinya perbedaan data defisit perdagangan antara Pemerintah Cina dengan Indonesia diduga terjadi akibat faktor pengawasan.

Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan adanya kesalahan dalam pembukuan perdagangan baik Cina dan Indonesia bisa saja terjadi sehingga menyebabkan perbedaan defisit.

Di lain pihak, Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat, meminta perbedaan data perdagangan antara Pemerintah Indonesia dan Cina segera dibenahi.

"Datanya harus dibereskan dulu. Salah satunya pasti ada yang tidak benar. Makanya kita mesti hati-hati dan melakukan review atas perjanjian itu," kata politisi Beringin ini.

Menurut Hidayat, berdasarkan data-data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), industri Indonesia kalah bersaing dengan Cina.

Karena itu, perjanjian ini harus di-review supaya Indonesia tidak menjadi korban perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang akan dibuka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement