REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Utusan PBB dan Liga Arab yang baru, Lakhdar Brahimi, mulai melakukan usaha-usahanya dalam menghentikan konflik berkepanjangan di Suriah.
Brahimi, yang dikenal dengan keberhasilannya mengakhiri perang saudara Lebanon tahun 1980-an dan sebagai utusan PBB untuk Afghansitan dan Irak, Sabtu melakukan pertemuan-pertemuan di markas besar PBB dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Annan, kata seorang juru bicara PBB. Ban dan Brahimi juga akan melakukan membicarakan untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perang itu di Majelis Umum PBB pada hari yang sama.
Brahimi juga direncakan akan terbang ke Damaskus untuk menemui Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan ke Kairo untuk berunding dengan para pejabat Liga Arab, kata juru bicara Brahimi, Ahmad Fawzi. Namun belum ada penjelasan lebih rinci mengenai prakarsa itu.
Meski begitu, kondisi Suriah yang semakin mencekam membuat sejumlah pihak pesimistis Brahimi mampu menyelesaikan konflik. Apalagi terpecahnya anggota tetap Dewan Keamanan PBB dalam dua kubu makin tebal.
"Brahimi memiliki kesempatan untuk memperoleh kembali kredibilitas PBB, tetapi ia bekerja dibawah ketidakleluasaan Dewan Keamanan yang terbelah itu," kata Andrew Tabler, seorang pakar Suriah di Washington Istitute for Near East Policy..