Ahad 02 Sep 2012 07:19 WIB

Kesulitan Dapatkan Air, Petani Tanam Sayur 'Hemat Air'

Petani memeriksa sawah yang kering akibat kekurangan pengairan
Foto: Antara
Petani memeriksa sawah yang kering akibat kekurangan pengairan

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Musim kemarau berkepanjangan di daerah Pantura, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, membuat lahan pertanian sering kesulitan air. Tapi, sejumlah petani setempat menyiasatinya dengan menanam sayuran dataran rendah.

Rudi, petani asal Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengatakan lahan pertanian di daerah Pantura merupakan sawah tadah hujan. Pada musim kemarau, sawah wilayah tersebut sering kali mengalami kesulitan air karena saluran irigasi masih terbatas.

Namun, petani tetap produktif dengan melakukan alih-tanam sayuran dataran rendah. "Sayuran dataran rendah potensial dikembangkan di daerah Pantura karena tanamannya hemat air dan mudah perawatannya dibandingkan padi, palawija, sehingga diminati petani setempat," kata Rudi.

Muhidi, ketua kelompok tani sayuran dataran rendah, menuturkan sayuran dataran rendah cocok dikembangkan di daerah tadah hujan seperti Kabupaten Indramayu. Karena, perawatannya terbilang mudah.

Hasil panennya pun terbilang menjual karena permintaan ekspor dan pasar lokal cukup tinggi. "Permintaan sayuran dataran rendah setiap tahun terus meningkat. Bahkan, petani kesulitan memenuhi pesanan. Ini kesempatan baik bagi petani untuk meningkatkan produksi mereka," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement