REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku kesulitan melakukan penanaman melon tanpa pasokan pompanisasi air.
Damiri, petani Kecamatan Kertasmaya, kabupaten Indramayu, mengatakan kepada wartawan bahwa melon potesial dikembangkan di daerah Pantura Kabupaten Indramayu.
Tapi, kendalanya adalah kemarau berkepanjangan membuat risiko gagal panen cukup tinggi. Itu akibat kesulitan pasokan air.
"Sejumlah petani melon di Indramayu berharap bantuan pompanisasi dari pihak terkait,'' kata Damiri. ''Ini supaya tanam tetap lancar karena permintaan melon cukup tinggi.''
Ia menjelaskan penghasilan dari tanam buah melon cukup menggiurkan dibandingkan tanam padi. Harga melon di kebun mencapai Rp 6.000 per kilogram. Produksi satu hektare sekitar 40 ton.
Selain itu, perawatannya terbilang sangat mudah. Pascapanen petani tidak kesulitan memasarkannya.