REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Penyidik publik Mesir, Mohamed Mahsoob, memimpin upaya memburu harta kekayaan milik rezim diktator Husni Mubarak yang tersimpan di Inggris. Mahsoob menudingi Inggris sebagai salah satu negara penyimpan aset terburuk.
Dalam investigasi BBC yang ditayangkan pada Senin, Mahsoob mengatakan Inggris dan Mesir telah frustrasi dengan upaya mereka merebut kembali aset milik Mubarak yang berada di Inggris. Kedua belah pihak dinilainya bersalah atas kejahatan kolektif.
"Inggris adalah salah satu negara terburuk terkait dengan upaya pelacakan dan pembekuan aset Mesir, "kata Mahsoob. "Ini adalah kejahatan kolektif baik dari pemerintah Inggris maupun Mesir.''
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris tetap menjaga komitmennya membantu Mesir. Tetapi, pihaknya tidak mungkin menyita aset seseorang dan mengembalikannya ke luar negeri tanpa adanya tuntutan tindak kejahatan dan perintah penyitaan.
"Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan pihak berwenang Mesir untuk membantu mereka memahami proses hukum dan bagaimana memenuhinya secara efektif dan efisien," kata Menteri Luar Negeri Alistair Burt.