REPUBLIKA.CO.ID, Mendengar perkataan seperti itu, Durrah lalu mendatangi Rasulullah dan menceritakan pengalaman yang tak mengenakkan tersebut.
Lalu Rasulullah SAW mempersilakan Durrah, ''Duduklah!'' Tak lama kemudian, Rasulullah SAW menjadi iman shalat Dzuhur, kemudian duduk di atas mimbar selama satu jam.
Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda, “Wahai manusia sekalian, mengapa aku dicela atas keluargaku? Demi Allah, sesungguhnya syafaatku (pengampunan) akan diperoleh kerabatku, bahkan orang yang keras, lemah, serta besar sekalipun akan memperolehnya pada hari kiamat.”
Ibnu Hajar menyebutnya dalam Al-Ishaabah dengan perkataan, “Diriwayatkan oleh Ibnu Ashim, Thabarani dan Ibnu Mandah, dari jalan Abdurrahman bin Basyar, dan ia adalah dhaif, dari Muhammad bin Ishaq, dari Nafi' dan Zaid bin Aslam, dari Ibnu Umar, dan Sa'id Al-Maqbari dan Ibnu Al-Munkadir, dari Abu Hurairah, dan dari Ammar bin Yasir. Mereka berkata, “Datang Durrah... hingga akhir hadis...” (Al-Ishaabah, juz 7 hal. 634).
Ad-Daruquthni meriwayatkan dalam kitabnya, Bab Ukhwah, dan Ibnu Ady dalam Al-Kaamil serta Ibnu Mandah dari Durrah binti Abu Lahab, dia berkata, “Nabi SAW bersabda, ‘Seorang yang hidup tidak menanggung derita lantaran kejelekan yang diperbuat orang yang sudah mati’.”