REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, Teheran akan segera mereaksi langkah pemerintah Kanada yang menangguhkan hubungannya dengan Iran dan memberi tenggat waktu hingga lima hari kepada para diplomat Teheran untuk meninggalkan negara itu.
"Jawaban terhadap sikap gegabah dan berlebihan ini akan segera disampaikan kepada rakyat Iran," kata Mehmanparast pada Jumat (7/9) sebagaimana dilansir Fars News.
Ia menambahkan, salah satu hasil gemilang dari penyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok Ke-16 di Teheran adalah kegagalan Barat seperti Amerika Serikat dan Kanada serta rezim Zionis Israel dalam perang diplomatik anti-Iran di berbagai medan propaganda dan opini publik.
Negara-negara itu, kata Mehmanparast, menggunakan media-medianya untuk menipu publik bahwa Iran adalah negara terkucil dan menggambarkan situasi negara ini tak menentu serta kondisi rakyatnya amat mengkhawatirkan. Kesuksesan dalam menyelenggarakan KTT GNB Ke-16 merupakan kemenangan diplomasi Iran yang membuat mereka geram dan terpaksa mengambil langkah-langkah yang tidak dibenarkan dan di luar diplomasi supaya keberhasilan KTT GNB ini dipertanyakan.
Menurut jubir Iran, langkah berlebihan Kanada ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper juga mengambil tindakan permusuhan terhadap bangsa Iran. Kanada menerapkan sanksi ilegal dan sepihak terhadap Bank Sentral Iran dan bank-bank lainnya serta memperlambat pelayanan konsuler bagi warga Iran terkait penutupan rekening-rekening mereka.
Mehmanparast menandaskan, langkah-langkah Kanada tersebut menunjukkan bahwa para politisi negara itu saat ini masih mengekor sejumlah negara Barat dan rezim Zionis. Dalam hal ini, kepentingan rakyat Kanada telah dikorbankan demi ambisi politik mereka.
Di akhir pernyataannya, jubir Iran mengatakan, reaksi tepat Teheran terhadap sikap gegabah Kanada akan segera diumumkan.