Senin 10 Sep 2012 17:44 WIB

Azyumardi: Napi Teroris Perlu Didampingi Penasihat Keagamaan

Azyumardi Azra
Foto: Republika/Bambang Banguntopo
Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Prof Azyumardi Azra mengusulkan agar para nara pidana terkait terorisme, didampingi penasihat agama yang bisa menjadi teman dialog untuk menetralisir radikalisme.

"Di beberapa negara seperti Amerika Serikat untuk deradikalisasi maka setiap napi punya penasihat keagamaan," kata mantan rektor UIN Syarif Hidyatullah Prof Azyumardi Azra pada diskusi Empat Pilar Negara di gedung MPR/DPR/DPD Senayan Jakarta, Senin (10/9).

Diskusi yang diselenggarakan MPR tersebut bertema 'Kebhinekaan Sebagai Modal Indonesia', menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, serta Azyumardi Azra dan anggota MPR F Hanura Erik Satria Wardana.

Menurut Azyumardi, terhadap napi terorisme sangat penting ada pendampingan. Setidaknya, penasihat keagamaan bisa efektif digunakan untuk deradikalisasi. "Seharusnya Kementerian Agama bisa melakukan hal ini. Pendampingan sebagai penasihat keagamaan," kata Azyumardi.

Azyumardi menjelaskan bahwa dalam setiap aksi teror tidak ada faktor tunggal sebagai penyebabnya. Azyumardi menduga bahwa faktor yang paling dominan adalah ideologi kebencian. "Ideologi kebencian, yang menafsirkan agama seenaknya sendiri," kata Azyumardi.

Karena itu, ia berpendapat, negara harus mengambil peran untuk menyadarkan merekat. Negara, tambahnya, harus mengambil peran tetapi bukan dengan indoktrinasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement