REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Kota Tepi Barat, Palestina, Senin (10/9) siang, lumpuh karena demonstrasi. Ribuan demonstran menutup jalan-jalan dan terlibat bentrokan dengan polisi antihuru-hara. Mereka membakar ban yang menyebabkan kepulan asap hitam memenuhi langit. Jalanan pun lengang akibat tak adanya satu pun kendaraan umum beroperasi.
Serikat transportasi akhirnya benar-benar membuktikan seruannya melakukan mogok umum massal kemarin. Mereka memprotes Pemerintah Palestina yang gagal membendung kenaikan biaya hidup, keterlambatan pembayaran gaji oleh pemerintah, melambungnya harga bahan bakar, serta melonjaknya angka pengangguran.
Bentrokan paling panas terjadi di Kota Hebron di mana ratusan demonstran memecahkan jendela bangunan kota dengan batu. Mereka mencoba menyerbu gedung namun berhasil digagalkan polisi antihuru-hara yang menembakkan gas air mata dan memukul mundur beberapa demonstran. Para pengunjuk rasa juga menyerang kantor polisi, namun tidak ada yang cedera pada bentrokan tersebut.
Di selatan Hebron dan di Kota Betlehem, jalan utama menuju ke pusat kota dihalangi sebuah truk yang diparkir melintang. Deretan batu-batu besar juga menghalangi jalan utama.