Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandhalawi mulai menuntut ilmu pada 1325-1336 H.
Di antara ulama yang pernah menjadi gurunya adalah Syekh Maulana Muhammad Ilyas Dahlawi, ayahnya sendiri Syekkh Muhammad Yahya Al-Kandahlawi, Syekh Saharanpuri, Maulana Abdul Wahid Sanbuli, Maulana Abdul Lathif, dan masih banyak lagi.
Setelah selesai belajar, Syekh Zakariyya mulai menyibukkan dirinya dalam mengajar antara 1335-1388 H. Lebih dari separuh usianya beliau berkhidmat di Madrasah Mazhahirul Ulum di Saharanpur.
Ia telah mengajarkan berbagai kitab, mulai dari ilmu shighah dan ilmu nahwu, sampai kepada kitab-kitab seperti Shahih Bukhari dan Abu Dawud.
Sejumlah muridnya telah menjadi ulama terkenal dan mengajar di berbagai madrasah. Syekh Zakariyya mendidik murid-muridnya semata-mata karena Allah SWT dan melakukan itu tanpa imbalan. Di sela-sela kesibukan mengajar, ia banyak menulis kitab, di antaranya adalah “Kitab Fadhail A’mal” yang penulisannya dimulai pada 1328 H.
Maulana In’amul Hasan
Ia adalah pemimpin ketiga Jamaah Tabligh. Sejak Syekh Muhammad Yusuf wafat pada 1965. Maulana In’amul Hasan memimpin Jamaah Tabligh dan memperluas operasi internasionalnya secara besar-besaran. Ia merupakan menantu dari Syekh Zakariyya yang juga merupakan sahabat dan sepupu Syekh Muhammad Yusuf.
Sosok Maulana In’amul Hasan pada masanya dikenal luas sebagai seorang dai yang unggul. Ia termasuk seorang ulama besar India yang dijuluki sebagai Gudang Mufti.
Upaya dan dedikasinya dalam menyebarluaskan pesan-pesan damai dalam ajaran Islam sulit untuk dilupakan. Salah satu kontribusinya yang terpenting dalam dakwah Islam adalah karyanya yang berjudul “Fadhail Shadaqah”.