REPUBLIKA.CO.ID, Beirut -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya dan tiga karyawan kedutaan itu tewas akibat serangan roket pada Selasa malam, yang menyasar mobilnya di kota Benghazi, kata pejabat Libya pada Rabu (12/9). Duta Besar Amerika Serikat dan tiga anggota kedutaan besar itu tewas sesudah kelompok bersenjata menembakkan roket ke mereka," kata pejabat itu di Benghazi, Libya timur, kepada Reuters.
Menjawab pertanyaan tentang kematian itu, seorang karyawan kedubes itu di Benghazi mengatakan, "Kami tidak memperoleh informasi menyangkut hal ini." Karyawan itu mengatakan kedubes itu hanya mengonfirmasikan seorang tewas.
Pejabat Libya itu mengatakan Dubes sedang dalam perjalanannya ke satu tempat yang lebih aman setelah para pemrotes menyerang Konsulat AS di Benghazi dan melepaskan tembakan, menewaskan seorang staf, dalam protes terhadap sebuah film AS yang mereka anggap menghina Nabi Muhammad SAW.
Pejabat itu mengatakan dubes itu dan tiga staf lainnya tewas ketika para pria bersenjata menembakkan roket-roket ke mobilnya. Ia mengatakan Kedubes AS telah mengirim satu pesawat militer untuk membawa mayat-mayat itu ke Tripoli dan menerbangkan mereka ke AS.
Para pria bersenjata menyerang kompleks Benghazi itu Selasa petang terlibat bentrokan senjata dengan pasukan keamanan Libya, yang mundur dibawah tembakan gencar. Para penyerang menembaki gedung-gedung itu sementara yang lainnya melemparkan bom-bom rakitan ke komplek itu, meledakkan bom-bom kecil. Kebakarann terjadi di sekitar kompleks itu akibat serangan-serangan tersebut.
Serangan itu terjadi setelah satu protes di Mesir di mana para pengunjurasa memanjat tembok kedubes AS, menurunkan bendera AS dan membakarnya dalam satu protes menyangkut film yang sama yang menurut mereka menghina Nabi Muhammad.