Kamis 13 Sep 2012 16:20 WIB

Tewasnya Dubes AS Picu Kenaikan Harga Minyak Asia

Red: Dewi Mardiani
Harga minyak Asia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak Asia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Kamis (13/9), karena ketegangan yang dipicu oleh pembunuhan duta besar AS untuk Libya. Faktor lainnya yang diduga sebagai pemicu kenaikan harga minyak adalah keputusan pengadilan Jerman yang berpihak pada dana talangan penting zona euro.

Namun, tanda-tanda melemahnya permintaan energi di Amerika Serikat (AS) berkat kenaikan persediaan minyak,  meletakkan hambatan pada kenaikan harga, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, naik empat sen menjadi 97,05 dolar AS per barel pada sore hari. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk bulan yang sama naik enam sen menjadi 116,02 dolar AS per barel.

Para analis mengatakan, kematian dubes AS untuk Libya, Chris Stevens, akibat terperangkap asap di kantor konsulat AS di Benghazi selama serangan para demonstran, memicu kekhawatiran baru tentang risiko geopolitik di kawasan penghasil minyak mentah itu.

"Namun, data yang menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS menahan kenaikan," ujar Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar.

Badan Informasi Energi (EIA) pemerintah AS pada Rabu mengatakan bahwa stok minyak mentah negara itu naik dua juta barel dalam pekan berakhir 7 September.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement