REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GUATEMALA -- Ribuan orang diungsikan menyusul meletusnya Gunung Berapi Fuego di Guatemala, Kamis (13/9). Letusan juga dibarengi dengan membumbungnya asap serta abu setinggi tiga kilometer ke udara, juga lahar panas menuruni lereng.
"Sebanyak 11.000 orang telah diungsikan dan 8.000 orang lagi menunggu untuk dievakuasi ke tempat penampungan," kata Sergio Cabanas, Direktur Tanggap Darurat CONCRED.
Cabanas melanjutkan, dua aliran lahar dengan panjang sekitar 600 meter, menuruni lereng gunung berapi dengan disertai aliran abu dan material batu panas.
"Untuk sementara, kekuatan (ledakan) belum berkurang," katanya.
Presiden Guatemala, Otto Perez Molina mengatakan, efek dari letusan tersebut dapat mempengaruhi penduduk di Kota Guatemala.
"Kami akan berbuat sekuat mungkin agar orang terhindar dari bahaya," katanya.
Pejabat bandar udara menutup jalur udara antara Bandar Udara La Aurora di Kota Guatemala dan Bandar Udara Internasional Tapachula di Chiapas, Meksiko.
"Untuk saat ini, kami mendesak kehati-hatian akibat perubahan angin di dekat gunung berapi, terutama dari timur dan tenggara," kata wanita Juru Bicara Penerbangan Sipil, Oddra Lacs.