REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Aksi protes menentang film "Innocence Muslim" (film Anti-Islam) di Libya, Jumat, berunjung bentrokan dan mengakibatkan tiga orang pemrotes tewas. Informasi yang disiarkan secara singkat oleh radio pemerintah Libya itu tidak memberi keterangan lebih jauh.
Polisi Libya menggunakan gas air mata dan pentungan untuk berusaha membubarkan aksi demonstrasi yang dilakukan di luar Kedutaan Amerika Serikat di Libya. Beberapa dari pelaku aksi bahkan sempat memasuki lingkungan kedutaan.
Sementara di Tunisia, aksi menentang hal serupa menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan 28 lain cedera, Jumat, setelah polisi bentrok dengan ratusan pemrotes yang berusaha menyerbu Kedutaan Besar AS.
Sehari sebelumnya, di Yaman, bentrokan setelah demonstran menyerbu Kedutaan Besar AS mengakibatkan empat orang pemrotes tewas dan 48 orang cedera, termasuk 10 anggota pasukan keamanan kedutaan tersebut.
Menanggapi banyaknya aksi protes, Menteri Luar Negeri, AS Hillary Clinton mengatakan, Washington sama sekali tidak memiliki kaitan dengan film itu. Bahkan Clinton menyebut film yang dibuat oleh Sam Bacile adalah film yang "menjijikkan dan tercela".