REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memanggil pihak Metro TV terkait acara dialog 'Awas Generasi Baru Teroris' pada Sabtu (15/9) lalu. Metro TV memenuhi panggilan tersebut dan menemui KPI pada Senin (17/9) sekitar pukul 12.00 WIB.
Koordinator Bidang Isi Siaran KPI, Nina Mutmainnah memaparkan dalam pertemuan tersebut, pihak Metro TV memberikan klarifikasi terkait isi acara dialog tersebut. Pihak Metro TV juga memberikan rekaman tayangan serta transkripnya dalam acara tersebut.
Dalam klarifikasinya, ia menambahkan,pihak Metro TV mengaku dalam acara tersebut tidak menyebutkan organisasi Rohis. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan rekaman yang dimiliki KPI yang menunjukkan adanya penyebutan Rohis yang diucapkan salah seorang narasumber.
"Kalau kata Rohis, ada (dalam rekaman milik KPI) yang diucapkan narasumber," kata Nina Mutmainnah yang dihubungi Republika pada Senin (17/9).
Selanjutnya KPI akan melakukan penelitian dan analisis terhadap hasil rekaman yang dimiliki KPI dengan hasil klarifikasi yang dilakukan pihak Metro TV. Keputusannya akan ditentukan dalam rapat pleno yang rencananya akan dilakukan pada pekan depan. Namun sebelumnya KPI akan membentuk anggota komisinya.
Hingga Senin (17/9) ini, KPI telah menerima sebanyak 8.040 pengaduan terkait acara dialog yang mengkaitkan organisasi Rohis di sekolah-sekolah dengan terorisme di Indonesia.
Terakhir, KPI menerima laporan dari Ikatan Rohis se-Jabotabek dan Indonesia Media Watch.
KPI akan menindaklanjutinya terlebih dahulu dengan mempertemukan antara perwakilan pihak yang mengadukan dengan yang diadukan dalam hal ini Metro TV.
KPI juga akan mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam pertemuan tersebut. "Tentunya kita akan mengundang MUI juga. KPI kan memiliki MOU dengan MUI," jelasnya.