REPUBLIKA.CO.ID, Steven Byers meyakini penting bagi setiap non-Muslim untuk mengetahui informasi tentang Islam. Informasi itu akan menghilangkan kesalahpahaman bahwa Islam agama teror.
Melengkapi Profesor sains, University of New Brunswick, Abdullah Hamza, ia mengatakan salah satu alasan banyak warga AS tertarik pada Islam adalah agama ini mengisi hal yang hilang dari diri mereka. Islam telah mengingatkan mereka untuk melangkah jauh dari kehidupan dunia guna mempersiapkan diri pada fase kehidupan berikutnya yang lebih kekal dan abadi.
"Islam itu pengingat. Misalnya, anda selalu diingatkan untuk shalat lima waktu. Itu menjadi pertanda bahwa anda harus berkomunikasi pada-Nya meski berada dalam rutinitas padat," kata dia.
Menurut Hamza, Islam juga agama yang mengedepankan perdamaian. Kedamaian itu merupakan pesan yang disampaikan kepada Allah SWT kepada setiap Muslim. Ibarat batu bara, ketika gelap maka batu bara terlihat gelap, tetapi ketika mengeluarkan cahaya maka kegelapan dari batu bara tersebut menghilang.
"Jadilah batu bara itu sebagai sumber cahaya," kata dia. Menjadi Muslim, kata Hamza, membutuhkan komitmen. Setiap Muslim diminta untuk melaksanakan shalat lima waktu, membaca Alquran, berpuasa di bulan Ramadhan, berzakat dan pergi haji.
Setiap permintaan itu, ia yakini ada hikmahnya. Semisal, puasa itu mengajarkan Muslim untuk displin sekaligus mendidik Muslim untuk merasakan penderitaan kalangan tak mampu."Itu baru contoh kecil, masih banyak hikmah lainnya," papar dia. (selesai)