Kamis 20 Sep 2012 14:08 WIB

Ensiklopedi Hukum Islam: Darar (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Bahasa Arab, Darar berarti bahaya atau kerugian. Secara istilah, darar adalah melakukan suatu tindakan yang membahayakan dan merugikan orang lain secara mutlak.

Darar muncul sebagai akibat dari kesewenangan seseorang dalam menggunakan hak sehingga merugikan pihak lain, baik perorangan maupun kelompok atau golongan.

Menurut Ibnu Asir (wafat 630 H/1233 M), seorang sejarawan dan ahli hadis, darar berarti melakukan sesuatu yang merugikan orang lain sehingga hak-haknya terkurangi.

Misalnya, sepulang dari bepergian seseorang memarkir kendaraannya di depan rumah orang lain sehingga pemilik rumah terhalang untuk keluar masuk ke rumahnya.

Dalam Alquran lafal darar dengan berbagai derivasinya terulang lebih kurang sebanyak 74 kali, dan 8 kali di antaranya bermakna darurat. Selebihnya berkaitan dengan persoalan darar yang menyangkut interaksi antarsesama manusia.

Konsep darar yang diungkapkan Alquran lebih banyak berkaitan dengan persoalan keimanan kepada Allah SWT dan yang berkaitan dengan hak-hak Allah SWT. Menurut para ahli fikih, hak-hak Allah SWT tersebut terletak pada hak jamaah (hak Allah dan hak hamba).

Pemakaian darar dalam hubungan antarsesama manusia misalnya dalam hubungan suami istri yang dijumpai dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 231, "... janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan...”

Lafaz darar juga digunakan Allah SWT dalam hubungan antara anak dan kedua orang tua. Hal ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 233, "... janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya...”

sumber : Ensiklopedi Hukum Islam
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement