REPUBLIKA.CO.ID, PESHWAR -- Demo menentang film 'Innocence of Muslims' di Barat Laut Peshwar, Pakistan, Jumat (21/9), berujung bentrokan. Akibatnya dua gedung bioskop rusak karena dibakar massa.
Puluhan ribu pengunjuk rasa memprotes peluncuran film yang menghina Nabi Muhammad SAW tersebut. Bentrokan dengan polisi tak terhindarkan, sehingga massa melampiaskan kemarahan dengan membakar Bioskop Firdaus.
Demo semakin panas saat polisi menembaki demonstran. Seorang pengunjuk rasa dikabarkan terluka akibat penembakan itu.
Selain Bioskop Firdaus, para pengujuk rasa juga menyerang Bioskop Shama. Mereka marah lalu memecahkan jendela serta membakar gedung bioskop itu.
Demonstrasi besar-besaran itu membuat Pemerintah Pakistan menetapkan hari ini sebagai hari libur nasional. Sehari sebelumnya, bentrokan juga terjadi di Islamabad. Akibat bentrokan itu, 50 orang dikabarkan terluka.
Seperti diketahui, demo menetang film 'Innocence of Muslims' terus bergulir di seantero negara dunia. Bahkan, intensitas demo semakin meningkat setelah majalah Prancis, Charlie Hebdo meluncurkan karikatur Rasulullah SAW.
Ini bukan pertama kalinya, Charlie Hebdo memasang gambar Nabi Muhammad SAW. Pada 2011, kantor surat kabar itu pernah dibom karena menerbitkan gambar Muhammad sebagai sampul depan. (baca: Astaghfirullah, Majalah Prancis Niat Muat Kartun Nabi).
Peluncuran film 'Innocence of Muslims' memicu demonstrasi di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia. Sebagian besar aksi demo tersebut berujung dengan bentrokan. Akibatnya, beberapa orang dilaporkan tewas termasuk Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens.