Ahad 23 Sep 2012 19:20 WIB

KPK Masih Butuh Penyidik Polisi

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
   Juru Bicara KPK, Johan Budi, saat memberikan keterangan pers.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Juru Bicara KPK, Johan Budi, saat memberikan keterangan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan rekrutmen pegawai untuk mendapatkan penyidik yang berasal dari internal lembaganya. Namun begitu, langkah tersebut bukan berarti bahwa lembaga antikorupsi itu tidak memerlukan kembali penyidik dari kepolisian.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, menegaskan, lembaga yang dipimpin Abraham Samad tersebut masih membutuhkan penyidik dari kepolisian. Buktinya, ujar dia, pimpinan KPK berencana melayangkan surat kepada Mabes Polri terkait pengkajian ulang atas penarikan 20 penyidik oleh Mabes Polri.

"Tentu saja kami butuh penyidik kepolisian," tutur Johan melalui sambungan telepon, Ahad (23/9).

Adapun, ucap Johan, langkah KPK membuka rekrutmen menjadi penyidik yang berasal dari kalangan sipil semata-mata untuk menutupi kekurangan staf penyidik KPK. Menurut dia, hal itu harus dilakukan mengingat banyak perkara korupsi yang ditangani KPK namun tidak diimbangi dengan jumlah penyidik yang memadai.

Terkait kualitas penyidik dari kalangan sipil, Johan mengatakan, kapabilitas mereka tentu harus serupa dengan penyidik dari kepolisian. Setidaknya, ungkap dia, hal itu ditandai dengan adanya sejumlah calon penyidik yang telah menjalani pelatihan penyidikan di Australia dan FBI.

"Nanti juga mereka akan menjalani pelatihan penyidikan di dalam negeri," jelas Johan kepada Republika

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement